SANGKAN PARANING DUMADI

 





Kata Pengantar.


Atas Rahmat Tuhan Yang Maha Esa dan seijin Bumi Pertiwi, dengan rasa rendah hati  kamimenyajikan bacaan melalui buku ini yang berkaitan dengan pengertian tentang perjalanan hidup, baik secara lahiriah maupun perjalanan rohaniah. Kita semua tahu di Negara yang kita cintai ini mempunyai berbagai macam Agama dan aliran kepercayaan, agama yang satu dengan agama yang lain saling menghargai, menghurmati, begitu juga dengan aliran kepercayaan dan adat istiadat yang berlaku di setiap daerah, mereka saling menjujnjung tinggi azas-azas Pancasila yang memang sudah baku menjadi dasar dari Negara Republik Indonesia yang kita cintai dan kita banggakan. Pertanyaanya apa yang sudah kita berikan kepada bangsa ini? Kami ingin memberikan sedikit sumbang sih yang mungkin bisa bermanfaat bagi generasi yang akan datang, khususnya bagi para pencinta budaya, berbekal dari laku dan pengertian-pengertian dari berbagai sumber, maka kami berinisiatif untuk menuliskan sebuah adat budaya yang memang murni warisan dari para Leluhur dan nenek moyang kita, tidak ada salahnya kalau warisan tersebut kita jaga keberadaannya juga kita bagikan kepada generasi atau penerus kebudayaan. Didalam buku ini menjelaskan tentang Asal dan Usulnya Eyang Semar.

Seperti kita ketahui  Negara Indonesia terdiri dari berbagai kepulauan, yang berbagai macam Suku dan etnis juga adat istiadat yang beragam, begitu juga dengan bahasa memiliki berbagai macam Suku dan etnis juga adat istiadat yang beragam, begitu juga dengan bahasa daerahnya, Bangsa yang mempunyai peradaban yang tinggi mereka mempunyai  Aksara dan bahasa sendiri  sendiri, kita Bangsa Indonesia yang ber Bhinneka Tunggal Ika ingin mengedepankan Jati diri Bangsa supaya lebih dipahami oleh Bangsa lain bahwa Negara Indonesia kaya akan Budaya,  baik Budaya struktural maupun Budaya Spiritual. Budaya Struktural Budaya yang menjunjung tinggi Kearifan Lokal, sementara Budaya Spiritual adalah budaya yang selalu meluhurkan ajaran dari para Leluhur yang erat kaitanya dengan perjalanan hidup baik secara Jasmani maupun Rohani.

Sesungguhnya munculnya ajaran Bibit, Bobot, Bebet, Titis, Tetes, Tetes, Asah, Asih, Asuh, Sepuh, Wutuh dan Tangguh, itu bermuara dari Adat Ketimuran atau adat Nusantara yang membentuk prilaku Jasmani menjadi  Lembah manah dan Handap asor. Sedangkan perjalanan hidup Rohani,  Negara Indonesia sesuai dengan Undang  undang 1945 pasal 29 ayat 2, berhak memeluk agamanya sesuai dengan keyakinan atau kepercayaannya masing  masing.
Dengan rasa rendah hati, juga tidak mengurangi rasa hormat kami kepada seluruh elemen bangsa Indonesia yang ber  Bhineka Tunggal Ika, maka kami terbitkan buku ini karena rasa cinta kami terhadap peradaban Budaya  yang Adhi Luhung, semoga dengan tulisan ini bisa menambah wawasan dan pemahaman tentang Budaya Jawa, khususnya, umumnya Budaya Nusantara, dari Sabang sampai Merauke.